Minggu, 29 Mei 2011

31 MEI UNTUK RAKYAT SULA

Engkau yang berani dan berhati singa...!

Engkau yang sanggup menyulut api reformasi...!

Engkau yang sanggup membangkitkan hasrat perang rakyat TriSula...!

Engkau akan beragitasi dan berproganda menyulut gairah rakyat untuk berjuang menegakkan harga diri dan kehormatannya, membangkitkan seluruh semangat pembebasan yang terbaring di hati mereka, mencairkan semangat perubahan yang membatu di dada mereka...!

Dan jika tiba saatnya,

Massa si lapar, si miskin, si hina, si melarat...!

Massa pemegang pacul, parang, dayung, dan pemikul karung...!

Renggutlah massa-massa kotor itu dari tempat-tempat hunian kumuh mereka, antar mereka ke jalan. dan pada waktu yang bersamaan, beberapa dari saudarama yang revolusioner telah memulai hal yang sama, dari sudut kota yang lain. lalu, ajak terus mereka, gerakkan terus massa itu, arahkan mereka ke tempat-tempat konsentrasi massa yang lainnya, renggutlah, dan terus bawa massa-massa baru yang terus bergabung itu secara bersamaan ke jalanan, demikian seterusnya bergerak dari konsentrasi massa yang yang satu ke tempat konsentrasi massa yang lainnya...!

Dengan terus menjadi lebih besar di jalanan, menyeruak, beringas, dan menyapu bersih hadangan-hadangan polisi, dengan menganggu dan menarik orang-orang yang lewat untuk bersimpati. Terus arahkan mereka dengan komando dan teriakan-teriakan yang membangkitkan gairah revolusi mereka, biarkan darah mereka mendidih, biarkan mereka ikut berteriak lantang menantang...!

Terus bergerak, dan tampung barisan massa yang datang dari arah terbalik, bergabung dan membesar menjadi lautan massa di jalanan, berbekal gairah dan semangat pemberontakan yang tertanam di dada mereka, dengan itu akan termodifikasi aturan dalam massa yang di gerakkan dengan satu teriakan komando dan satu telunjuk dari jari yang kokoh kuat.

Lalu, ambil alih gedung-gedung penting, fasilitas-fasilitas umum, fasilitas-fasilitas pemerintahan. Kondisi ini akan menciptakan kelumpuhan total pada mesin birokrasi, kelumpuhan total berhari-hari pada simpul-simpul perekonomian daerah, akan terjadi krisis dan memuncak pada ketidakpuasan massa rakyat yang lalu menuntut digulingkannya singgasana reot sang penguasa tua bermuka keriput yang mulai bermuram durja.

Dan waktu berselang, kepemimpinan massa akan mengambil alih kendali pemerintahan.

beberapa intelektual terus memprovokasi media demi kepentingan pergerakan, demi kepentingan massa, Sampai kondisi terkendali.

Hingga akhirnya, kejatuhan penguasa menjadi hukum alam yang semestinya berlaku, menjadi takdir yang sewajarnya bagi sebuah sejarah...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar