Hoby saya membaca, berpikir, dan menulis. Saya tidak punya hoby lain yang patut diceritakan selain ketiga hoby ini. sifat terburuk saya suka menganggap remeh waktu, tidak pernah mau memberi penghargaan yang sebaik-baiknya atas nilai sebuah waktu. lebih dari ini, saya punya banyak teman, kawan, sahabat, dan hampir tidak punya cacat sifat di mata setiap orang yang mengenal saya dengan baik. Boros adalah tabiat terburuk saya, boros demi orang lain, dan menghemat untuk diri sendiri. Rela tidak makan, yang penting orang lain kenyang. Adakah manusia yang sanggup hidup dengan jiwa murahan semacam ini?. mulutku panas, kasar, jahat, kata-kata umpatan, caci, maki, jadi nyanyian ketika marah. Amarah lebih mendominasi akal sehat. begitulah adanya, terkadang jadi malaikat, terkadang berubah jadi iblis maha durjana, watak setan bawaan dari ayah berdarah Buton Kaledupa, dan watak lembut penuh kasih dari Ibu berdarah Buton Tomia, menyatu bagai minyak dan air mentah.
Kuliah, hanya merupakan wahana memperoleh Ijazah Sarjana beserta gelar kesarjanaan. Tidak ada ilmu yang berharga yang diperoleh dari bangku Universitas, ataupun seperangkat pengetahuan yang acapkali keluar dari mulut Dosen, yang kadang mengoceh tanpa makna diringi semburan air ludah. Hanya sedikit pengalaman yang diperoleh, minimal saya pun menjadi tahu, bahwa orang tidak akan menjadi cerdas, terdidik dan berpengetahuan jika hanya mndengarkan ocehan Dosen yang kadang lebih banyak bohong daripada benarnya, akuilah bahwa mereka selalu ingin tampil sebagai orang yang banyak tahu, banyak paham dihadapan para mahasiswanya yang mereka hanya anggap sebagai onggokan benda mati yang tidak tahu berpikir, tidak bisa berpikir, dan tidak bisa apa-apa. hanya membaca, berpikir dan berdiskusi yang dapat mengantarkan orang ke gerbang pengetahuan yang sesungguhnya.
Pengalaman hidup telah membuat saya menjadi semakin paham, bahwa dunia dibentuk dan dicipta untuk ditaklukkan. Demikian pula lingkungan dimana kita hidup, jadikanlah sebagai wahana untuk mengeksperimentasi kekuatan dan kemampuan kita. Di dunia ini, siapa yang kuat, maka dia akan berkuasa. Dan di dunia ini, siapa yang sanggup memaknai kemanusiaan, maka dia akan di manusiakan. Dan bagi saya, kemampuan menaklukkan dan menundukkan orang lewat sikap, pikiran, dan perkataan adalah kelebihan yang harus dimiliki oleh setiap orang yang hidup penuh ambisi seperti saya. Banyak hal yang telah di ukir, beberapa hal gagal, dan beberapa yang lainnya baru akan dimulai. Sekali berkata, tidak pernah mengulang kedua kali, lakukan apa yang diucap, jangan munafik pada mulut, akal dan hati sendiri. Kebesaran seorang manusia diukur dari konsistensinya atas ucapan, pikiran, dan niatnya. Sekali berkata, sekali bertindak, sekali berkata, sekali berbuat. Jangan merendahkan diri sendiri, jangan meremehkan diri sendiri.
Saya dilahirkan dalam lingkungan keluarga yang sederhana, bahkan terbilang miskin papa. Di sebuah Desa (bisa dibilang Desa Metropolis, Desa Lede) di ujung terbarat salah satu Pulau terbesar Propinsi Maluku Utara (Pulau Taliabu, terbesar kedua setelah pulau Halmahera). Taliabu kini sejak pemekaran kabupaten Tahun 2003, menjadi bagian dari wilayah kabupaten Kepulauan Sula, Propinsi Maluku Utara. Wilayahnya terletak di ujung terbarat hamparan kepulauan Maluku, berhadapan dengan pulau sulawesi (bagian timur pulau sulawesi). Saya tidak berdarah asli Maluku, saya berdarah Buton, tapi kecintaan saya terhadap tanah tumpah darah, kecintaan saya terhadap tanah kelahiran saya, membuat saya merasa sebagai Putra Maluku yang sesungguhnya. Orang tua saya bermigrasi dari tanah leluhur (Kepulauan Wakatobi, Sulawesi Tenggara) sejak akhir 1950, dan menetap di Taliabu hingga kini.
8 orang bersaudara, 3 Laki-laki dan 5 Perempuan. Saya anak bungsu. Pengalaman hidup menempa sejak kecil. Memenuhi keperluan sekolah dan biaya sekolah dengan cucuran keringat, sejak SD hingga Perguruan Tinggi. Kontribusi materiil dari orang tua tetaplah ada, namun itu tidak seberapa jika digunakan untuk membiayai kebutuhan yang begitu beragam. Sejak SD hingga SMP, laut, hutan, kebun, rawa, telah menjadi lapangan bermain untuk bertarung melawan tuntutan hidup. dan SMA hingga Perguruan Tinggi, menjadi kuli bangunan, penarik becak, motor ojek, pedagang kaki lima, kondektur angkot, dan berbagai macam pekerjaan remeh dan hina lainnya telah digeluti. hidup memang terlalu pahit untuk orang seperti saya. Dari 8 Orang bersaudara, 3 orang hanya menamatkan sekolah hingga ke jenjang SMA, sedangkan sisanya menamatkan sekolah hingga ke Perguruan Tinggi.
Demikianlah adanya, hidup hanya sekali, lakukan yang terbaik demi kemanusiaan. Jangan lengah pada takdir, dan jangan menganggap remeh waktu dan kesempatan. Sekali kekuasaan di genggam, maka jangan pernah lepaskan. Tujuan bisa menghalalkan segala cara, asal ada sesuatu nilai yang bisa menghalalkan tujuan tersebut. Jangan beri nafas kehidupan pada musuhmu satu hela nafaspun, dan jangan pernah membenci kawanmu. jagalah musuhmu dengan segenap sikap licik, skenario, dan pengkhianatan, dan lindungilah kawanmu dengan segenap kekuatan yang dimiliki. Kawan tetaplah kawan, musuh tetaplah musuh. Perbanyak kawan, kurangi musuh, eksekusi pengkhianat, dan menjaring sekutu adalah hal-hal terpenting yang harus dilakukan oleh mereka yang hidup dengan segudang ambisi. Juga jangan dilupakan, jangan sekalipun merasa rendah dan bodoh dihadapan kawan ataupun musuh. Inilah yang semestinya saya sampaikan, dan jika benar adanya, Maka, Lakukanlah...!!!, Sekali kaki bergerak maju, maka jangan mundur sejengkal pun hingga nafasmu terputus dan jantungmu berhenti berdetak...!!!
Demikianlah adanya, hidup hanya sekali, lakukan yang terbaik demi kemanusiaan. Jangan lengah pada takdir, dan jangan menganggap remeh waktu dan kesempatan. Sekali kekuasaan di genggam, maka jangan pernah lepaskan. Tujuan bisa menghalalkan segala cara, asal ada sesuatu nilai yang bisa menghalalkan tujuan tersebut. Jangan beri nafas kehidupan pada musuhmu satu hela nafaspun, dan jangan pernah membenci kawanmu. jagalah musuhmu dengan segenap sikap licik, skenario, dan pengkhianatan, dan lindungilah kawanmu dengan segenap kekuatan yang dimiliki. Kawan tetaplah kawan, musuh tetaplah musuh. Perbanyak kawan, kurangi musuh, eksekusi pengkhianat, dan menjaring sekutu adalah hal-hal terpenting yang harus dilakukan oleh mereka yang hidup dengan segudang ambisi. Juga jangan dilupakan, jangan sekalipun merasa rendah dan bodoh dihadapan kawan ataupun musuh. Inilah yang semestinya saya sampaikan, dan jika benar adanya, Maka, Lakukanlah...!!!, Sekali kaki bergerak maju, maka jangan mundur sejengkal pun hingga nafasmu terputus dan jantungmu berhenti berdetak...!!!
Nama Lengkap : Pardin Isa, S.Sos.
Nama Panggilan : Pardin
TTL : Lede, 29 Desember 1984
Alamat : Jl. Batu Angus, Kelurahan Tafure,
RT/RW 008/004
Kecamatan Kota Ternate Utara,
Kota Ternate Propinsi Maluku Utara
Pekerjaan : Wiraswasta (Direktur Utama,
pada CV. Latara Rekayasa Engineer)
Phone : 085240232319/ 082191099997
Riwayat Pendidikan
1. SD Alhilaal I Lede Tahun 1997
2. SMP Alhilaal I Lede Tahun 2000
3. SMA Bataraguru Kota Bau-Bau Tahun 2003
4. Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) Ternate Thn 2004,
Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik
Program Studi Sosiologi, Angkatan Wisuda 2010/2011Pengalaman Organisasi Kepemudaan & Kemahasiswaan
1. Pengurus HMI Komisariat Eksakta UMMU Ternate Periode 2005-2007.
2. Ketua Umum Perhimpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Taliabu Barat (P3MTB) Periode 2005-2007.
3. Presiden BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Fakultas Ilmu Kesehatan UMMU Ternate Periode 2006-2007.
4. Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pelajar Mahasiswa Taliabu, Indonesia (PB. IPMAT) Periode 2008-2010.
5. Sekretaris Umum Himpunan Pelajar Mahasiswa Sula (HPMS) Cabang Ternate Periode 2008-2010.
Pengalaman Organisasi Politik (Orpol) & Organisasi Kemasyarakatan (Ormas)
1. Sekretaris Umum DPD Partai Nasdem Kab. Kepulauan Sula 2011- sekarang
2. Ketua Biro Otonomi Daerah DPW Partai Gerindra Propinsi Maluku Utara
3. Sekretaris Jenderal Lembaga Poros Muda Sula 2009- sekarang
4. Ketua Bidang Advokasi LSM Sula Mining Watch (SMW) 2010- sekarang